kelompok Karismatik tidak bisa membeda dan tidak mau melihat
perbedaan antara mujizat dan karunia melakukan mujizat. Kesanggupan
Allah melakukan mujizat tidak diragukan sepajang zaman, bahkan
mujizat terbesar yang terjadi dalam hidup orang percaya ialah dosa
dihapuskan dan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.
Mujizat adalah suatu peristiwa yang bertentangan dengan hukum
alam atau bertentangan dengan apa yang biasanya terjadi. Sedangkan
karunia melakukan mujizat adalah pemberian kemampuan kepada seseorang
untuk melakukan mujizat. Mujizat pertama kali terjadi yakni Henokh
diangkat Allah ke Surga (Kej. 5: 24), sedangkan orang pertama yang
mendapatkan karunia melakukan mujizat dari Allah adalah Musa (Kel. 7:
9; 19:9).
Mujizat
Allah tetap sanggup melakukan mujizat dan terus melakukan mujizat
sampai sekarang, bahkan mujizat Allah tidak hanya sebatas hal-hal
yang bersifat badani dalam hidup manusia saja, sebagaimana kalangan
karismatik memahami mujizat Allah.
Dilain pihak, orang-orang Kristen dan gereja-gereja percaya
sepenuhnya bahwa masa kini pun mujizat kesembuhan Ilahi itu masih
dapat terjadi, yaitu yang sakit itu percaya penuh kepada Kristus
(Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia, hal., 131-132)
Pada umumnya mujizat yang digembar-gemborkan kalangan Karismatik
adalah mujizat-mujizat yang berhubungan dengan keadaan fisik
manusiawi. Menurut kalangan Karismatik Iblislah penyebab utama adanya
penyakit (Ibid. hal., 133), oleh sebab itu hanya orang percayalah
yang dapat mengalami mujizat kesembuhan seperti dari pernyataan di
bawah ini;
Pokok-pokok Alkitab yang harus ditekankan dalam memberitakan
tentang kesembuhan Ilahi, adalah bahwa kesembuhan tersebut telah
disediakan oleh Tuhan bagi setiap orang percaya (Ibid. hal., 137)
Mujizat Allah tidak hanya sebatas hal-hal yang bersifat manusiawi
sebagaimana yang ditekankan gerakan Karismatik dalam
kebaktian-kebaktian kesembuhan Ilahi mereka, namun juga menyangkut
hal-hal yang bersifat surgawi. Dan bukan hanya dikhususkan untuk
orang percaya, namun orang yang tidak percaya pun dapat mengalami
mujizat Allah.
Hamba seorang perwira di Kapernaum (Luk. 7: 1-10), sembilan dari
sepuluh orang kusta (Luk. 17: 11-19), anak perempuan dari Kanaan
(Mat. 15:21-28), kisah kebangkitan Lazarus (Yoh. 11). Kasus-kasus ini
adalah orang-orang yang mengalami mujizat bukan karena iman mereka.
Hal ini sangat berbeda dengan pelayanan gerakan Karismatik yang
selalu mengsuggesti orang yang tidak mengalami kesembuhan, bahwa
mereka tidak beriman atau mereka kurang iman.
Allah dapat menyatakan mujizatnya kepada siapa saja, dan mujizat
Allah yang dinyatakan kepada seseorang tidaklah di-blow up seperti
yang dilakukan banyak hamba-hamba Tuhan gerakan Karismatik dengan
iklan-iklan, poster-poster dan spanduk-spanduk di jalan, yang
seolah-olah menyatakan kepada dunia disekitarnya, bahwa hanya melalui
mereka Allah sanggup mendemostrasikan mujizat.
George Muller tercatat dalam sejarah sebagai seseorang yang banyak
mengalami mujizat Allah dalam hidupnya. Allah memimpin hidup dan
pelayanan George Muller dengan sangat menakjubkan, yang banyak
dijadikan teladan dan yang mengispirasikan banyak pelayan Tuhan di
dunia. Namun George tidak pernah show of power dengan hal-hal yang
dialami, hal ini sangat berbeda dengan kalangan Karismatik sekarang.
Mujizat Allah bukan untuk di blow up dan bukan digunakan sebagai
ajang show of power. Mereka yang mengunakan mujizat Allah sebagai
ajang blow up dan show of power di akhir zaman ini adalah pengikut
Lucifer, sebagaimana yang dinyatakan Tuhan Yesus dalam Matius 24: 24,
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan
mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dashyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekirangnya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan
juga.
Para pengikut Lucifer yakni yang diurapi-yang diurapi palsu dan
nabi-nabi palsu mem-blow up dan show of power mujizat dengan tujuan
mengalihkan Injil yang benar atau kehendak Allah kepada para
pendengar mereka. Itulah sebabnya kebaktian-kebaktian yang mereka
adakan bukan dengan tujuan untuk bertumbuh dalam kebenaran, melainkan
terfokus pada mujizat yang di blow up, mereka ini adalah penyesat dan
pembuat kejahatan, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius
7:21-23;
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang MELAKUKAN
KEHENDAK BAPA-KU YANG DI SORGA. Pada hari terakhir banyak orang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan bukan KAMI BERNUBUAT DEMI NAMA-MU,
DAN MENGUSIR SETAN DEMI NAMA-MU, DAN MENGADAKAN BANYAK MUJIZAT DEMI
NAMA-MU JUGA? Pada waktulah Aku akan berterus terang kepada mereka:
Aku tidak pernah mengenal kamu! ENYALAH DARI PADA-KU, KAMU SEKALIAN
PEMBUAT KEHAJATAN!”
Waspadalah supaya jangan sampai Anda disesatkan dan menyesatkan.
Kehendak Tuhan ialah supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran (1 Tim. 2:3-4) melalui segala hikmat dan
pengetahuan yang benar (Kol. 1:9). Janganlah kamu bodoh, tetapi
usahakanlah supaya mengerti kehendak Allah, supaya dapat membedakan
mana yang baik, yang berkenan pada Allah (Ef. 5:17, Rom.12: 2).
Karunia Melakukan Mujizat
Para pengikut gerakan Karismatik selalu meng-kultus-kan
(menokohkan) hamba-hamba Tuhan mereka, yang sanggup mendemostrasikan
mujizat-mujizat yang luar biasa. Para pengikut Karismatik
menyimpulkan, bahwa hamba-hamba Tuhan yang sanggup mendemostrasikan
mujizat-mujizat yang luar biasa adalah orang yang dipakai Tuhan
dengan sangat luar biasa. Bahkan pernyataan-pernyataan hamba-hamba
Tuhan demikian ditelan mentah-mentah, karena takjub dengan kuasanya
yang dimiliki mereka.
Pengkutusan yang berlebih-lebihan terhadap seorang hamba Tuhan
karena kuasa melakukan mujizatnya, membuktikan bahwa orang kristen
yang demikian tidak memahami Alkitab dan bisa dikategorikan bodoh
secara rohani (Ef. 5:15-17). Orang kristen demikianlah yang mejadi
sasaran utama para penyesat, dan ternyata orang Kristen tipe ini
sangat banyak saat ini. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri sangat
pesimis akan keberadaan orang-orang Kristen sejati pada waktu
kedatanganNya kembali (Luk. 18:8).
Yohanes Pembaptis seorang yang dipakai Allah dengan sangat
menakjubkan, namun tidak pernah melakukan tanda dan mujizat (Yoh. 10:
41). Mengapa? Bukankah hal ini bertolak belakang dengan pengkultusan
di kalangan Karismatik?
Rasul Paulus memberikan alasan tersebut dalam 2 Korintus 12:12,
bahwa karunia mujizat adalah bukti kerasulan. Tuhan menaikkan
kewibawaan rasul-rasul sebagai penyampai firman lisan dihadapan orang
banyak dengan tujuan membuktikan kepada orang banyak, bahwa perkataan
mereka benar dari Allah.
Itulah sebabnya Tuhan memberikan Karunia Melakukan Mujizat kepada
Musa dengan tujuan meneguhkan firman lisan yang disampaikan Musa
kepada orang-orang Israel di Mesir. Karunia melakukan mujizat
merupakan peneguhan kesaksian wahyu lisan yang disampaikan oleh rasul
dan nabi (2 Kor. 12:12, Ibr. 1:3-4), bukan seperti yang
didemonstrasikan para hamba Tuhan yang diurapi dalam gerakan
Karismatik saat ini.
Tuhan memberikan kuasa kepada rasul-rasul karunia melakukan
mujizat dengan tujuan megangkat kewibawaan rasul-rasul sebagai
pemegang otoritas wahyu lisan dan penulis Alkitab (1Yoh. 1: 1-4).
Itulah sebabnya tercatat di dalam Alkitab hanya rasul-rasullah yang
mendapat karunia melakukan mujizat diantara orang percaya ( Kis. 2:
43; 4: 33; 5: 12), dan itulah sebabnya juga mengapa kanon PB hanya 27
( sebab ada 3 syarat sebuah kitab sah diakui sebagai kanon PB; 1.
Harus tulisan Rasul 2. Harus didukung oleh Rasul {seperti Injil
Markus} 3. Harus dibaca oleh Rasul {oleh sebab itulah kitab wahyu
adalah kitab yang terakhir, karena Rasul Yohaneslah yang terakhir
wafat}).
Syarat seseorang menjadi rasul adalah seseorang yang turut dalam
pelayanan Tuhah Yesus selama di bumi (Kis. 1:21) dan seseorang yang
dimulai dari baptisan Yohanes sampai Tuhan Yesus terangkat ke Sorga
(Kis. 1:22). Sedangkan Rasul Paulus adalah rasul yang dipilih Tuhan
secara khusus dengan cara yang khusus juga Tuhan menetapkannya
sebagai rasul (1 Kor. 15:8). Oleh sebab itu, apabila sekarang ada
yang mengakui dirinya sebagai rasul maka orang tersebut adalah rasul
palsu. Dan bila ada kuasa beserta karunia mujizat darinya maka itu
adalah perbuatan Lucifer bukan Tuhan (Mat. 24: 5, 24).
Oleh karena itu, karunia melakukan mujizat hanya diberikan kepada
rasul sebagai bukti kerasulan (2 Kor. 12:12) dan peneguhan otoritas
sebagai penyampai wahyu Allah (Ibr. 1:3-4). Maka kuasa karunia
melakukan mujizat sudah tidak diberikan Tuhan kepada siapapun saat
ini, seturut dengan kepulangan rasul-rasul ke Sorga. Namun apabila
sekarang ada yang menyatakan diri, bahwa mendapat kuasa karunia
melakukan mujizat, maka hal tersebut bukan dari Tuhan melainkan dari
Lucifer (Mat. 7:21-23; 24:24). Apabila Setan dapat memberikan karunia
kesembuhan kepada dukun, terlebih lagi kepada dukun rohani yang
mengatasnamakan Tuhan Yesus. Waspadalah supaya Anda tidak tersesat
dan menyesatkan!
LUCIFER MENYESATKAN BANYAK ORANG KHARISMATIK
Gerakan
karismatik merupakan bentuk baru dari Montanisme yang pernah ada
tahun 160-400 M, Montanus menyatakan bahwa di dalam dirinya sudah
datang roh penolong yang telah dijanjikan Yesus dan dengan dibantu
Priscilla dan Maximilla dua nabiah yang selalu memanifestasikan
fenomena berbahasa lidah dan kadang-kadang berekstase sampai tak
sadarkan diri, gerakan Montanisme berkembang dengan pesat dari Asia
kecil sampai Afrika Utara, namun gerakan ini pun pudar dan hilang
sekitar tahun 400 M.
Memasuki abad ke-20 bentuk baru dari Montanisme muncul kembali
dengan menamakan diri Pentakosta modern atau yang lebih dikenal
dengan gerakan Karismatik. Di bawah pimpinan Charles F Parham gerakan
sinkritisme Kristen ini pun berkembang dengan pesat ke seluruh dunia
dan menjamur ke seluruh Asia termasuk di Indonesia.
Di Asia gerakan ini mendapat tempat yang istimewah terutama
Indonesia, hal ini disebabkan kultur dan kegemaran orang-orang asia
terhadap kepercayaan-kepercayaan mistik dan terhadap hal-hal yang
supranatural.
Sejak Demos Shakarian membentuk Full gospel bussines men’s
international fellowship, gerakan Karismatik berkembang dengan pesat
di kalangan pengusaha Kristen. Pada umumnya para pengikut gerakan
Karismatik tidak mengetahui latar belakang sesungguhnya dari gerakan
ini, melalui kejadian-kejadian fenomenal yang didemostrasikan dalam
tiap-tiap kebaktian itulah yang menjadi dasar kepercayaan mereka
bahwa gerakan karismatik ialah manifestasi Roh Kudus dalam
kekristenan, namun benarkah demikian? Mari kita telusuri.
I. Peringatan Tuhan Yesus Kepada Orang Kristen Sejati mengenai
penyesatan di Akhir Zaman
Setiap kali membicarakan mengenai akhir zaman, Tuhan Yesus Kristus
selalu menyinggung mengenai penyesatan dan kesesatan yang akan
terjadi dalam kekristenan. Semua peringtan dan nasehat Tuhan Yesus
mengenai penyesatan dan kesesatan selalu sama, bahwa akan datang
mereka yang menyatakan diri sebagai yang diurapi dengan mengunakan
nama Yesus dengan tujuan untuk menyesatkan orang Kristen (Matius 24:
5, 24, Luk. 21: 8).
Para penyesat akan mendapatkan pengikut yang lebih banyak daripada
kelompok orang Kristen sejati, karena para penyesat memakai nama
Yesus menampilkan fenomena-fenomena yang menakjubkan mata dan
mengesankan hati, sehingga banyak orang mengikuti mereka bahkan ada
juga orang Kristen sejati yang terperdaya oleh fenomena-fenomena
kesesatan penyesat (Mat. 24: 24). Itulah sebabnya mereka mendapat
pengikut yang banyak sebab, “di mana ada bangkai di situ burung
nazar berkumpul” (Mat. 24: 28).
II. Para Penyesat Memberi Solusi Kebutuhan Dasar Orang-orang
Kristen duniawi
Orang-orang kristen duniawi mencari Tuhan bukan untuk memuliakan
Tuhan melainkan untuk memuaskan keinginan hati (2 Tim. 4: 3-4), oleh
karena itu Injil yang benar tertutup untuk mereka (2 Kor. 4:3-4).
Setan dan pengikutnya sangat memahami kebutuhan dasar yang dicari
orang-orang kristen duniawi dalam mencari Tuhan, sehingga dengan
sangat licik mereka mengunakan nama Yesus untuk memperdayakan
orang-orang kristen duniawi dengan memenuhi kebutuhan dasar mereka (2
Kor. 11:3-4).
Kesehatan, kekayaan, kesejahteraan, ketentraman dan ramalan masa
depan mengenai kesuksesan itulah yang dicari orang-orang kristen
duniawi dalam mencari Tuhan (tanpa mempertimbangkan nilai-nilai
kebenaran). Pencarian orang-orang kristen duniawi akan hal-hal
duniawi dalam kehidupan rohani dijawab Setan dan pengikutnya dengan
sangat baik.
Setan dan pengikutnya menyamar seperti domba di tengah-tengah
serigala dalam komunitas kekristenan (Mat. 7: 15). Demi mensukseskan
program kesesatan mereka, maka mereka mengunakan nama Yesus Kristus
disertai mujizat-mujizat, tanda-tanda yang dashyat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mat.
24: 24).
Anda yang ingin kaya, ada gereja yang selalu menawarkan berkat;
Anda yang ingin kesembuhan, ada gereja yang menawarkan minyak urapan;
Anda yang takut Setan, ada gereja yang menawarkan usir setan; Anda
yang senang dengan musik duniawi, banyak gereja yang bernyanyi secara
duniawi dengan kata-kata rohani (lihat tulisan saya, Musik Surgawi);
Anda yang suka fasion show, ada juga gereja yang selalu menampilkan
fasion show dalam kebaktian-kebaktian mereka. Intinya ialah
orang-orang kristen duniawi mencari Tuhan hanya untuk memuaskan
keinginan hati bukan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Mari kita kupas tuntas satu persatu mengenai penyimpangan dalam
gerakan Karismatik berdasarkan Alkitab.
BAHASA ROH
Gerakan Karismatiklah yang mempopulerkan bahasa Roh saat ini,
kebanyakkan dari mereka yang berbahasa roh adalah hamba-hamba Tuhan
yang menyebut dirinya “yang diurapi.” Mereka beranggapan bahwa
karunia berbahasa Roh adalah bukti kebangkitan gereja dan bukti bahwa
Tuhan sungguh-sungguh ingin memakai orang yang berbahasa Roh, tetapi
benarkah demikian yang diajarkan Alkitab?
Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa manusia diberikan karunia
bahasa Roh (1Kor. 14:2), manusia hanya diberikan karunia bahasa lidah
(lihat Alkitab bahasa yunani; kata glossai artinya kata-kata lidah.
Untuk lebih jelas lagi, Anda bisa mengikuti kelas Dance Suat Bible
Class) oleh Roh Kudus (1 kor. 14:22).
Gerakan Karismatik mengklasifikasikan bahasa Roh berdasarkan 1
Kor. 13:1, sehingga bahasa Roh gerakan Karismatik adalah ocehan yang
indah, yang dibuat-buat bahkan dihafal seperti mantra. Gliddy glup
gloopy nibby nabby noppy la la la lolo. Sabba sibby nooby abba nabba
le le lo lo. Tooby ooby walla nobby abba nabba, kata-kata dari suku
kata yang tidak memiliki arti apa-apa itulah yang sering diucapkan
dalam bahasa Roh gerakan Karismatik.
Alkitab tidak pernah mengajurkan orang berbahasa Roh ala gerakan
Karismatik, sebaliknya Lucifer si Malaikat teranglah dalang dari
kekacauan, kesurupan, dan ekstase dalam kepenuhan Roh ala gerakan
Karismatik (1 Kor.13: 1, Kolose 2: 18). Kekacauan, kesurupan serta
ekstase bukanlah cerminan dari kuasa Allah, karena Allah tidak
menghendaki kekacauan (1 Kor. 14: 33), Allah ingin segala sesuatu
berlangsung dengan sopan dan teratur ( 1 Kor. 14: 40) berdasarkan
pada pengertian yang benar ( Roma 12:2, Ef. 5:17).
Karunia bahasa lidah yang dituliskan dalam Alkitab sangat
berhubungan erat dengan proses pewahyuan lisan (1 Kor. 13: 8-13).
Pada hari pentakosta rasul-rasul secara supranatural diberikan
karunia bahasa lidah oleh Roh Kudus sehingga tanpa mengikuti kursus
bahasa, mereka dapat berbicara dengan dialek orang-orang asing yang
hadir di Yerusalem pada saat itu. Rasul-rasul yang berbicara dalam
dialek bangsa-bangsa asing pada waktu tidak dalam kondisi mabuk (Kis.
2: 14-15), tidak seperti yang selalu dipertunjukkan gerakan
Karismatik saat ini, yang selalu mabuk, kacau dan ekstase.
Tujuan dari Roh Kudus memberikan karunia bahasa lidah secara
supranatural kepada para Rasul pada hari pentakosta ialah supaya
rasul-rasul dapat menyampaikan pesan Injil kepada orang-orang asing
yang tidak memahami bahasa Ibrani pada waktu itu (Kis. 2: 8) dalam
bahasa mereka masing-masing. Tercatat dalam Alkitab bahwa pada hari
pentakosta banyak orang percaya pada Injil dan diselamatkan.
Selanjutnya karunia bahasa lidah yang diberikan secara
supranatural oleh Roh Kudus kepada seseorang ialah untuk menyampaikan
wahyu lisan kepada jemaat setempat, tujuannya untuk membangun iman
jemaat pada masa para rasul (karena pada waktu itu belum ada firman
tertulis secara utuh seperti sekarang, maka Allah mengunakan bahasa
lidah sebagai firman lisanNya), oleh sebab itu apabila ada orang yang
berbahasa lidah maka harus juga bisa menafsirkannya (1 Kor. 14: 13).
Selain itu juga, karunia bahasa lidah merupakan bentuk pernyataan
Allah kepada orang Yahudi dan non-Yahudi yang tidak percaya, bahwa
Injil adalah milik semua bangsa dan semua bangsa berhak mendapatkan
karunia keselamatan bukan lagi milik orang Yahudi secara khusus.
“Karena itu KARUNIA BAHASA LIDAH ADALAH TANDA, bukan untuk orang
yang beriman, tetapi UNTUK ORANG YANG TIDAK BERIMAN….”(1Kor.
14:22). Tujuan karunia bahasa lidah yang tercatat dalam Alkitab
sangat berbeda dengan BAHASA ROH ALA KARISMATIK yang tidak ada
tujuan, manifestasinya penuh kekacauan, ekstase, kata-kata yang
diucapkan tidak berarti apa-apa dan yang paling mengerikan adalah
memutar-balikkan firman, bahwa BAHASA ROH ialah UNTUK ORANG BERIMAN.
Karunia bahasa lidah yang tercatat dalam Alkitab tidak permanen,
hanya diberikan kepada jemaat mula-mula pada zaman rasul-rasul (1
Kor. 13: 8-10), oleh karena hanya rasul-rasullah yang diberikan
otoritas untuk menyatakan dan membuktikan kebenaran isi dari bahasa
lidah yang diucapkan sebagai wahyu dari Allah (karena rasul-rasul
adalah pemegang otoritas wahyu lisan) 2 Kor. 12: 12.
Sejarah memberikan konfirmasi bahwa karunia bahasa lidah merupakan
cara Roh kudus berbicara Injil di dalam semua bangsa, tujuannya untuk
menyatakan bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa dan
milik semua bangsa di dunia. Dan karunia bahasa lidah sudah berakhir
seturut dengan wafatnya pemegang otoritas tertinggi wahyu lisan yakni
para rasul. Sekarang Roh Kudus mengunakan wahyu tertulis yakni
Alkitab untuk menyatakan Injil kepada semua bangsa di dunia. Oleh
sebab itulah Alkitab sudah diterjemahkan dalam semua bahasa nasional
di dunia bahkan sudah dalam bahasa suku.
Bila karunia bahasa lidah dalam Alkitab digunakan Roh Kudus untuk
menyatakan Injil di dalam semua bangsa di dunia, maka karunia bahasa
Roh ala gerakan Karismatik ialah cara seseorang (bisa juga Setan)
mengsugesti diri untuk mengalami pemulihan jiwa secara psikologi
bukan secara rohani, sebab itu tidak jarang orang yang berbahasa roh
ala gerakan Karismatik seperti orang mabuk dan ekstase. Waspadalah
jangan percaya kepada setiap roh (2 Kor. 11:3-4), tapi ujilah roh-roh
itu (1 Yoh. 4:1).
Pada zaman para rasul setiap orang percaya dianjurkan untuk
mengejar karunia-karunia rohani termasuk bahasa lidah dan nubuat (1
Kor.14: 22). Maka PADA MASA KITA SEKARANG DIANJURKAN UNTUK MENGEJAR
IMAN, PENGHARAPAN DAN KASIH, tidak lagi dianjurkan untuk mengejar
wahyu lisan dalam bentuk apapun termasuk bahasa lidah dan nubuat,
karena Alkitab sudah menjadi firman Allah satu-satunya yang absolut
yang tidak boleh ditambah atau dikurangi (wahyu 22:18-19).
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir, bahasa lidah akan
berhenti; pengetahuan akan lenyap (1 Kor. 13: 8). Mari kita analisa
frasa bahasa lidah akan berhenti dalam tata bahasa yunani (yunani
eite glossai pausontai). Kata pausantai merupakan bentuk orang ketiga
jamak, future, middle, deponen indicative dari kata pauw( Wesley J.
Perschbacher, The New Analytical Greek Lexicon, hal., 317) yang
berarti akan berhenti sendiri (walaupun dalam tata bahasa yunani
middle selalu bermakna pasif namun karena dalam bentuk deponent verb
maka berfungsi aktif, sedangkan indicative mempresentasikan suatu
realita nyata).
Kata pausantai (itu {bahasa lidah} akan berhenti sendiri)
menjelaskan bahwa bahasa lidah akan berhenti dengan sendiri secara
otomatis bila telah mencapai tujuannya .Oleh karena semua bangsa
sudah mendengarkan dan memiliki Injil sebagai karunia keselamatan
dari Allah melalui Alkitab, maka tujuan dari karunia bahasa lidah
telah tercapai. Berarti sekarang secara otomatis bahasa lidah tidak
lagi digunakan Allah untuk menyatakan wahyuNya, sebaliknya Setan dan
pengikutnyalah yang mengunakan untuk menyesatkan manusia sekarang.
G F Rendal seorang bekas pengikut gerakan Karismatik memberikan
kesaksian dan pernyataan dalam bukunya I Speak in Tangues More Than
You All, bahwa bahasa Roh ala gerakan Karismatik adalah kesalahan dan
kesesatan dalam memahami pewahyuan Allah. Oleh karena itu, saya
dengan penuh kasih menyarankan saudara-saudari yang berbahasa Roh dan
yang mengajarkan bahasa Roh dalam gereja ala gerakan Karismatik untuk
bertobat dan kembali kepada kebenaran Alkitab sebagai otoritas
tertinggi dari wahyu Allah saat ini. Bertobatlah sebelum terlambat!
JANGANLAH KAMU MEMBIARKAN KEMENANGANMU DIGAGALKAN OLEH ORANG YANG
PURA-PURA MERENDAHKAN DIRI DAN BERIBADAH KEPADA MALAIKAT, SERTA
BERKANJANG PADA PENGLIHATAN-PENGLIHATAN DAN TANPA ALASAN
MEMBESAR-BESARKAN DIRI OLEH PIKIRANNYA YANG DUNIAWI. KOLOSE 2: 18.
(Tulisan selanjutnya mengupas mengenai Setan Usir Setan Mengunakan
nama Yesus ala Gerakan Karismatik).