Pada umumnya orang mengenal hari Minggu
sebagai hari ibadah orang Kristen di gereja. Adakah orang Kristen yang tidak
menjadikan hari Minggu sebagai hari peribadahan? Ya, ada kelompok orang Kristen
yang memakai Sabtu sebagai hari peribadahan di gereja. Itulah Gereja Advent,
yang menguduskan Sabtu, hari ketujuh dalam pekan, sebagai hari Sabat. Kenalkah
Anda dengan Gereja Advent? Bagaimanakah sejarah munculnya gereja Advent dan
apakah sajakah kekhasan isi ajarannya? Ambil dan Bacalah!
Bagaimanakah
Sejarah Awal dan Perkembangan Gereja Advent?
Sejarah gereja Advent tidak dapat dilepaskan dari
konteks perkembangan Kekristenan di Amerika. Saat itu gereja-gereja arus
utama (antara lain Episcopal, Metodis, Baptis, Presbyterian dan
Kongregasionalis) secara umum sedang lemah, sementara itu kemajemukan dan
kebebasan beragama dijamin undang-undang. Hal ini merangsang pengungkapan
keagamaan yang bersifat individual dan independen. Salah satu diantaranya
adalah gerakan atau aliran Adventis.
Selain berbagai kondisi dalam negeri dan
pergumulan-pergumulan teologis dalam perkembangan Kekristenan di Amerika,
faktor lain yang juga ikut membentuk lahirnya aliran Adventis adalah kaum
Injili (bersemangat kebangunan rohani) yang pada awal abad ke-19 memberikan
penekanan kuat atas penelaahaan bagian-bagian Alkitab yang berbicara
mengenai Advent kedua (parousia) yakni kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali dan eskaton ( akhir zaman ). Mereka yakin
bahwa kedatangan kembali Kristus dan Hari Penghakiman akan segera tiba, dan
milenium pun akan dimulai. Salah satu tokoh utama di Amerika yang menganut
paham pre-milenialisme adalah William Miller(1782-1848) .
Berdasarkan ajaran William Miller inilah, golongan
Adventis muncul pada tahun 1831 dan menjadi kelompok orang Kristen yang
menekankan kedatangan KRISTUS yang kedua kali dengan segera untuk mendirikan
Kerajaan 1000 tahun di bumi. Miller mengajarkan bahwa kedatangan KRISTUS kedua
kali akan terjadi di Dresden, New York pada tanggal 27 Oktober 1843 berdasarkan
nubuat dalam Daniel 8:14. Ketika tak terbukti, ia mengoreksi dengan tahun 1884.
Ketika pada tahun itu KRISTUS tidak juga datang, banyak pengikutnya kecewa dan
kemudian meninggalkan gerakan Adventis. Orang-orang yang tetap setia dalam
gerakan Adventis, termasuk Miller, dikucilkan oleh gereja-gereja. Mereka
kemudian mendirikan gereja-gereja Adventis yang tetap menantikan kedatangan
KRISTUS pada waktu dekat tetapi tidak menetapkan tanggalnya.
Sekitar 20 tahun pengikut-pengikut Miller tersebar di
Amerika Serikat tanpa terorganisir. Pengikut-pengikut Gerakan Miller ini antara
lain: James White, Ellen G White, dan Joseph Bates. Tokoh yang kemudian
terkenal adalah Ny Ellen Gould Hermon-White, mantan anggota gereja Methodis. Ia
memperoleh penglihatan bahwa TUHAN tidak pernah mengubah hari Sabat ke hari
Minggu. Gereja yang benar adalah gereja yang menguduskan hari Sabat.
Pada tanggal 23 Mei 1863 sebagian pengikut Gerakan
Miller secara resmi membentuk organisasi gereja yang bernama General Conference
of Seventh-day Adventists di Battle Creek, Michigan, USA, dengan anggota
sebanyak 3.500 orang. Melalui penginjilan yang intensif, gereja Advent
berkembang hingga ke seluruh dunia. Pekerjaan misi Gereja Advent saat ini
mencapai lebih dari 200 negara. Jangkauan keluar Gereja Advent melayani
orang-orang non-Kristen dan orang Kristen dari satuan lain. Gereja Advent juga
berkembang melalui pelayanan televisi, radio, penerbitan buku dan majalah serta
lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan.
Bagaimanakah
Perkembangan Gereja Advent di Indonesia?
Gereja Advent masuk ke Indonesia sejak 1
Januari 1900 di Padang, Sumatera Barat melalui Ralph W Munson, seorang pekabar
Injil Metodist yang masuk Adven. Karena perkerjaan di Padang kurang berhasil,
maka Munson pindah ke Medan didampingin Misionaris dari Australia dan kemudian
pindah ke Jawa (1910), ke Minahasa (1920), ke Ambon (1921) dan akhirnya kembali
ke Amerika. Sejumlah misionaris Advent menyusul datang dari Australia, Belanda
dan Amerika. Sejak 1920-an sudah semakin banyak tenaga pribumi yang ikut
menyebarluaskan gereja Adven ini. Di Indonesia, gereja Adventis yang terkenal
adalah Gereja Masehi Advent hari Ketujuh (GMAHT). Sekarang GMAHT dapat kita
temukan di semua propinsi dan berpusat di Bandung.
Bagaimanakah
Ajaran Gerakan Advent?
Bertahun-tahun lamanya Gereja Advent
enggan merumuskan dasar-dasar kepercayaannya. Dibawah pengaruh dan kepemimpinan
Ny. Ellen G. White, gereja ini merumuskan Statement of Faith(Pernyataan
Iman ).
Adapun kekhasan ajaran Gereja Advent yang
menonjol antara lain:
o Hari Sabat
Pemeliharaan hari Sabat, yakni hari
ketujuh dalam sepekan adalah dari matahari terbenam hingga
matahari terbenam, ini perayaan tindakan
penciptaan dan penebusan Allah. Gereja Advent berbakti pada hari Sabat yaitu
hari Sabtu. Mereka berkumpul dalam satu lingkaran keluarga ketika hari Jumat
senja dan menyambut hari Sabat dengan doa dan nyanyian, dan menutup hari Sabat
pada Sabtu senja dengan doa dan pernyataan syukur. Hari Sabat mereka isi dengan
berbakti di rumah atau di gereja. Bacaan-bacaan sekular atau siaran televisi
sekular tidak diperkenankan pada hari tersebut.
o Kedatangan Kristus yang kedua kali.
Kedatangan Juruselamat akan secara nyata,
pribadi, terlihat, dan mencakup seluruh dunia. Pada saat itu orang benar yang
dibangkitkan dan orang benar yang hidup akan dimuliakan dan diangkat untuk
bertemu Tuhan mereka.
o Pertentangan besar
Seluruh umat manusia sedang terlibat dalam
suatu pertentangan besar antara Kristus dan Setan.
o Pengadilan Pemeriksaan
Yesus Kristus memulai pelayanan
pengantaraan-Nya sejak kenaikan-Nya. Pada tahun 1844, yaitu akhir dari masa
nubuatan 2300 hari, Ia memasuki fase kedua dari pelayanan penebusan-Nya, yaitu
pengadilan pemeriksaan. Akhir pelayanan Kristus ini akan menandai tertutupnya
pintu kasihan bagi manusia sebelum Kedatangan Kedua kali.
o Umat yang Sisa
Pada zaman akhir waktu kejahatan
merajalela, sekelompok umat sisa telah dipanggil untuk memelihara hukum Allah
dan iman kepada Yesus. Umat yang sisa ini akan mengumumkan keselamatan melalui
Kristus. Pengumuman ini dilambangkan oleh tiga malaikat dalam Wahyu 14.
o Menjaga kesalehan dengan pola hidup yang
sehat
Umat Advent menjaga kesalehan dengan
melakukan pola hidup sehat: vegetarian, tidak memakan makanan yang berasal dari
babi, udang, kerang; yang digolongkan haram menurut Imamat 11, tidak
menkonsumsi alkohol dan tembakau. Mereka juga dilarang melakukan hal-hal yang
dianggap merusak tubuh, seperti misalnya rajah (tato) dan melubangi daun
telinga atau cuping hidung untuk dipasangi anting-anting. Semua ini didasarkan
pada ucapan Rasul Paulus: Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait
Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1Korintus 6:19).
o Sakramen
Ada dua sakramen dalam Gereja Advent,
yaitu: Baptisan dan Perjamuan Tuhan. Sejak permulaan Gereja Advent, sebagaimana
memperoleh warisan dari Protestan, menolak pandangan mengenai sakramen sebagai
sebuah opus operatum, yaitu, sebuah tindakan yang didalamnya serta
merupakan bagian anugerah yang mendatangkan keselamatan. Baptisan dengan
diselamkan melambangkan kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus diakui
Gereja Advent sebagai syarat masuk ke dalam keanggotaan gereja. Baptisan hanya
dapat diberikan pada orang dewasa dan yang mengaku bertobat. Sakramen Perjamuan
Tuhan bagi Gereja Advent adalah untuk memperingati kematian Tuhan. Sakramen ini
didahului oleh upacara pembasukan kaki sebagai persiapan untuk upacara yang
kudus ini.
o Pernikahan
Gereja Advent tidak menganjurkan
pernikahan antara seorang anggota Gereja Advent dengan seorang yang bukan
anggota Gereja Advent, dan dengan keras meminta agar para pendeta gereja tidak
melaksanakan upacara pernikahan bagi pasangan seperti itu.
o Evolusi
Gereja Advent mempercayai Tuhan menciptaan
dunia dalam waktu 7 hari literal. Gereja ini aktif dalam mempromosikan Hikayat
Ciptaan sebagai tantangan pada teori evolusi. Geoscience Research Institute di
Universitas Loma Linda menerbitkan jurnal setengah-tahunan Origin yang
mendukung ajaran 7 hari penciptaan dunia.
Bagaimanakah
Struktur Organisasi Gereja Advent?
Dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
ada empat tingkat dasar konstituante yang dimulai dari orang percaya secara
perorangan hingga pada organisasi pekerjaan gereja sedunia:
o Gereja setempat, suatu badan orang-orang
percaya yang terorganisasi dan bersatu.
o Konferens atau daerah setempat, suatu
badan yang terdiri dari gereja-gereja yang terorganisasi di suatu negara
bagian, propinsi atau wilayah.
o Uni Konferens atau Uni Mission, suatu
badan yang terdiri dari konferens-konferens atau daerah-daerah di dalam satu
wilayah yang lebih besar.
o General Conference (Pimpinan Pusat), unit
organisasi terbesar, yang mencakup seluruh uni di seluruh dunia. Divisi adalah
bagian dari General Conference yang memiliki tugas administratif yang
ditugaskan di wilayah geografis tertentu. Pimpinan pusat Gereja Advent terdapat
di Maryland, Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar