Senin, 16 April 2012

KESESATAN KHARISMATIK



      kelompok Karismatik tidak bisa membeda dan tidak mau melihat perbedaan antara mujizat dan karunia melakukan mujizat. Kesanggupan Allah melakukan mujizat tidak diragukan sepajang zaman, bahkan mujizat terbesar yang terjadi dalam hidup orang percaya ialah dosa dihapuskan dan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.
      Mujizat adalah suatu peristiwa yang bertentangan dengan hukum alam atau bertentangan dengan apa yang biasanya terjadi. Sedangkan karunia melakukan mujizat adalah pemberian kemampuan kepada seseorang untuk melakukan mujizat. Mujizat pertama kali terjadi yakni Henokh diangkat Allah ke Surga (Kej. 5: 24), sedangkan orang pertama yang mendapatkan karunia melakukan mujizat dari Allah adalah Musa (Kel. 7: 9; 19:9).
Mujizat
     Allah tetap sanggup melakukan mujizat dan terus melakukan mujizat sampai sekarang, bahkan mujizat Allah tidak hanya sebatas hal-hal yang bersifat badani dalam hidup manusia saja, sebagaimana kalangan karismatik memahami mujizat Allah.
     Dilain pihak, orang-orang Kristen dan gereja-gereja percaya sepenuhnya bahwa masa kini pun mujizat kesembuhan Ilahi itu masih dapat terjadi, yaitu yang sakit itu percaya penuh kepada Kristus (Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia, hal., 131-132)
       Pada umumnya mujizat yang digembar-gemborkan kalangan Karismatik adalah mujizat-mujizat yang berhubungan dengan keadaan fisik manusiawi. Menurut kalangan Karismatik Iblislah penyebab utama adanya penyakit (Ibid. hal., 133), oleh sebab itu hanya orang percayalah yang dapat mengalami mujizat kesembuhan seperti dari pernyataan di bawah ini;
Pokok-pokok Alkitab yang harus ditekankan dalam memberitakan tentang kesembuhan Ilahi, adalah bahwa kesembuhan tersebut telah disediakan oleh Tuhan bagi setiap orang percaya (Ibid. hal., 137)
    Mujizat Allah tidak hanya sebatas hal-hal yang bersifat manusiawi sebagaimana yang ditekankan gerakan Karismatik dalam kebaktian-kebaktian kesembuhan Ilahi mereka, namun juga menyangkut hal-hal yang bersifat surgawi. Dan bukan hanya dikhususkan untuk orang percaya, namun orang yang tidak percaya pun dapat mengalami mujizat Allah.
      Hamba seorang perwira di Kapernaum (Luk. 7: 1-10), sembilan dari sepuluh orang kusta (Luk. 17: 11-19), anak perempuan dari Kanaan (Mat. 15:21-28), kisah kebangkitan Lazarus (Yoh. 11). Kasus-kasus ini adalah orang-orang yang mengalami mujizat bukan karena iman mereka. Hal ini sangat berbeda dengan pelayanan gerakan Karismatik yang selalu mengsuggesti orang yang tidak mengalami kesembuhan, bahwa mereka tidak beriman atau mereka kurang iman.
      Allah dapat menyatakan mujizatnya kepada siapa saja, dan mujizat Allah yang dinyatakan kepada seseorang tidaklah di-blow up seperti yang dilakukan banyak hamba-hamba Tuhan gerakan Karismatik dengan iklan-iklan, poster-poster dan spanduk-spanduk di jalan, yang seolah-olah menyatakan kepada dunia disekitarnya, bahwa hanya melalui mereka Allah sanggup mendemostrasikan mujizat.
    George Muller tercatat dalam sejarah sebagai seseorang yang banyak mengalami mujizat Allah dalam hidupnya. Allah memimpin hidup dan pelayanan George Muller dengan sangat menakjubkan, yang banyak dijadikan teladan dan yang mengispirasikan banyak pelayan Tuhan di dunia. Namun George tidak pernah show of power dengan hal-hal yang dialami, hal ini sangat berbeda dengan kalangan Karismatik sekarang.
     Mujizat Allah bukan untuk di blow up dan bukan digunakan sebagai ajang show of power. Mereka yang mengunakan mujizat Allah sebagai ajang blow up dan show of power di akhir zaman ini adalah pengikut Lucifer, sebagaimana yang dinyatakan Tuhan Yesus dalam Matius 24: 24, “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dashyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekirangnya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
     Para pengikut Lucifer yakni yang diurapi-yang diurapi palsu dan nabi-nabi palsu mem-blow up dan show of power mujizat dengan tujuan mengalihkan Injil yang benar atau kehendak Allah kepada para pendengar mereka. Itulah sebabnya kebaktian-kebaktian yang mereka adakan bukan dengan tujuan untuk bertumbuh dalam kebenaran, melainkan terfokus pada mujizat yang di blow up, mereka ini adalah penyesat dan pembuat kejahatan, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 7:21-23;
       Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU YANG DI SORGA. Pada hari terakhir banyak orang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan bukan KAMI BERNUBUAT DEMI NAMA-MU, DAN MENGUSIR SETAN DEMI NAMA-MU, DAN MENGADAKAN BANYAK MUJIZAT DEMI NAMA-MU JUGA? Pada waktulah Aku akan berterus terang kepada mereka: Aku tidak pernah mengenal kamu! ENYALAH DARI PADA-KU, KAMU SEKALIAN PEMBUAT KEHAJATAN!”
     Waspadalah supaya jangan sampai Anda disesatkan dan menyesatkan. Kehendak Tuhan ialah supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim. 2:3-4) melalui segala hikmat dan pengetahuan yang benar (Kol. 1:9). Janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya mengerti kehendak Allah, supaya dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan pada Allah (Ef. 5:17, Rom.12: 2).
Karunia Melakukan Mujizat
    Para pengikut gerakan Karismatik selalu meng-kultus-kan (menokohkan) hamba-hamba Tuhan mereka, yang sanggup mendemostrasikan mujizat-mujizat yang luar biasa. Para pengikut Karismatik menyimpulkan, bahwa hamba-hamba Tuhan yang sanggup mendemostrasikan mujizat-mujizat yang luar biasa adalah orang yang dipakai Tuhan dengan sangat luar biasa. Bahkan pernyataan-pernyataan hamba-hamba Tuhan demikian ditelan mentah-mentah, karena takjub dengan kuasanya yang dimiliki mereka.
       Pengkutusan yang berlebih-lebihan terhadap seorang hamba Tuhan karena kuasa melakukan mujizatnya, membuktikan bahwa orang kristen yang demikian tidak memahami Alkitab dan bisa dikategorikan bodoh secara rohani (Ef. 5:15-17). Orang kristen demikianlah yang mejadi sasaran utama para penyesat, dan ternyata orang Kristen tipe ini sangat banyak saat ini. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri sangat pesimis akan keberadaan orang-orang Kristen sejati pada waktu kedatanganNya kembali (Luk. 18:8).
Yohanes Pembaptis seorang yang dipakai Allah dengan sangat menakjubkan, namun tidak pernah melakukan tanda dan mujizat (Yoh. 10: 41). Mengapa? Bukankah hal ini bertolak belakang dengan pengkultusan di kalangan Karismatik?
    Rasul Paulus memberikan alasan tersebut dalam 2 Korintus 12:12, bahwa karunia mujizat adalah bukti kerasulan. Tuhan menaikkan kewibawaan rasul-rasul sebagai penyampai firman lisan dihadapan orang banyak dengan tujuan membuktikan kepada orang banyak, bahwa perkataan mereka benar dari Allah.
      Itulah sebabnya Tuhan memberikan Karunia Melakukan Mujizat kepada Musa dengan tujuan meneguhkan firman lisan yang disampaikan Musa kepada orang-orang Israel di Mesir. Karunia melakukan mujizat merupakan peneguhan kesaksian wahyu lisan yang disampaikan oleh rasul dan nabi (2 Kor. 12:12, Ibr. 1:3-4), bukan seperti yang didemonstrasikan para hamba Tuhan yang diurapi dalam gerakan Karismatik saat ini.
      Tuhan memberikan kuasa kepada rasul-rasul karunia melakukan mujizat dengan tujuan megangkat kewibawaan rasul-rasul sebagai pemegang otoritas wahyu lisan dan penulis Alkitab (1Yoh. 1: 1-4). Itulah sebabnya tercatat di dalam Alkitab hanya rasul-rasullah yang mendapat karunia melakukan mujizat diantara orang percaya ( Kis. 2: 43; 4: 33; 5: 12), dan itulah sebabnya juga mengapa kanon PB hanya 27 ( sebab ada 3 syarat sebuah kitab sah diakui sebagai kanon PB; 1. Harus tulisan Rasul 2. Harus didukung oleh Rasul {seperti Injil Markus} 3. Harus dibaca oleh Rasul {oleh sebab itulah kitab wahyu adalah kitab yang terakhir, karena Rasul Yohaneslah yang terakhir wafat}).
      Syarat seseorang menjadi rasul adalah seseorang yang turut dalam pelayanan Tuhah Yesus selama di bumi (Kis. 1:21) dan seseorang yang dimulai dari baptisan Yohanes sampai Tuhan Yesus terangkat ke Sorga (Kis. 1:22). Sedangkan Rasul Paulus adalah rasul yang dipilih Tuhan secara khusus dengan cara yang khusus juga Tuhan menetapkannya sebagai rasul (1 Kor. 15:8). Oleh sebab itu, apabila sekarang ada yang mengakui dirinya sebagai rasul maka orang tersebut adalah rasul palsu. Dan bila ada kuasa beserta karunia mujizat darinya maka itu adalah perbuatan Lucifer bukan Tuhan (Mat. 24: 5, 24).
     Oleh karena itu, karunia melakukan mujizat hanya diberikan kepada rasul sebagai bukti kerasulan (2 Kor. 12:12) dan peneguhan otoritas sebagai penyampai wahyu Allah (Ibr. 1:3-4). Maka kuasa karunia melakukan mujizat sudah tidak diberikan Tuhan kepada siapapun saat ini, seturut dengan kepulangan rasul-rasul ke Sorga. Namun apabila sekarang ada yang menyatakan diri, bahwa mendapat kuasa karunia melakukan mujizat, maka hal tersebut bukan dari Tuhan melainkan dari Lucifer (Mat. 7:21-23; 24:24). Apabila Setan dapat memberikan karunia kesembuhan kepada dukun, terlebih lagi kepada dukun rohani yang mengatasnamakan Tuhan Yesus. Waspadalah supaya Anda tidak tersesat dan menyesatkan!
LUCIFER MENYESATKAN BANYAK ORANG KHARISMATIK


          
        Gerakan karismatik merupakan bentuk baru dari Montanisme yang pernah ada tahun 160-400 M, Montanus menyatakan bahwa di dalam dirinya sudah datang roh penolong yang telah dijanjikan Yesus dan dengan dibantu Priscilla dan Maximilla dua nabiah yang selalu memanifestasikan fenomena berbahasa lidah dan kadang-kadang berekstase sampai tak sadarkan diri, gerakan Montanisme berkembang dengan pesat dari Asia kecil sampai Afrika Utara, namun gerakan ini pun pudar dan hilang sekitar tahun 400 M.
      Memasuki abad ke-20 bentuk baru dari Montanisme muncul kembali dengan menamakan diri Pentakosta modern atau yang lebih dikenal dengan gerakan Karismatik. Di bawah pimpinan Charles F Parham gerakan sinkritisme Kristen ini pun berkembang dengan pesat ke seluruh dunia dan menjamur ke seluruh Asia termasuk di Indonesia.
      Di Asia gerakan ini mendapat tempat yang istimewah terutama Indonesia, hal ini disebabkan kultur dan kegemaran orang-orang asia terhadap kepercayaan-kepercayaan mistik dan terhadap hal-hal yang supranatural.
Sejak Demos Shakarian membentuk Full gospel bussines men’s international fellowship, gerakan Karismatik berkembang dengan pesat di kalangan pengusaha Kristen. Pada umumnya para pengikut gerakan Karismatik tidak mengetahui latar belakang sesungguhnya dari gerakan ini, melalui kejadian-kejadian fenomenal yang didemostrasikan dalam tiap-tiap kebaktian itulah yang menjadi dasar kepercayaan mereka bahwa gerakan karismatik ialah manifestasi Roh Kudus dalam kekristenan, namun benarkah demikian? Mari kita telusuri.
I. Peringatan Tuhan Yesus Kepada Orang Kristen Sejati mengenai penyesatan di Akhir Zaman
      Setiap kali membicarakan mengenai akhir zaman, Tuhan Yesus Kristus selalu menyinggung mengenai penyesatan dan kesesatan yang akan terjadi dalam kekristenan. Semua peringtan dan nasehat Tuhan Yesus mengenai penyesatan dan kesesatan selalu sama, bahwa akan datang mereka yang menyatakan diri sebagai yang diurapi dengan mengunakan nama Yesus dengan tujuan untuk menyesatkan orang Kristen (Matius 24: 5, 24, Luk. 21: 8).
     Para penyesat akan mendapatkan pengikut yang lebih banyak daripada kelompok orang Kristen sejati, karena para penyesat memakai nama Yesus menampilkan fenomena-fenomena yang menakjubkan mata dan mengesankan hati, sehingga banyak orang mengikuti mereka bahkan ada juga orang Kristen sejati yang terperdaya oleh fenomena-fenomena kesesatan penyesat (Mat. 24: 24). Itulah sebabnya mereka mendapat pengikut yang banyak sebab, “di mana ada bangkai di situ burung nazar berkumpul” (Mat. 24: 28).
II. Para Penyesat Memberi Solusi Kebutuhan Dasar Orang-orang Kristen duniawi
       Orang-orang kristen duniawi mencari Tuhan bukan untuk memuliakan Tuhan melainkan untuk memuaskan keinginan hati (2 Tim. 4: 3-4), oleh karena itu Injil yang benar tertutup untuk mereka (2 Kor. 4:3-4). Setan dan pengikutnya sangat memahami kebutuhan dasar yang dicari orang-orang kristen duniawi dalam mencari Tuhan, sehingga dengan sangat licik mereka mengunakan nama Yesus untuk memperdayakan orang-orang kristen duniawi dengan memenuhi kebutuhan dasar mereka (2 Kor. 11:3-4).
        Kesehatan, kekayaan, kesejahteraan, ketentraman dan ramalan masa depan mengenai kesuksesan itulah yang dicari orang-orang kristen duniawi dalam mencari Tuhan (tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kebenaran). Pencarian orang-orang kristen duniawi akan hal-hal duniawi dalam kehidupan rohani dijawab Setan dan pengikutnya dengan sangat baik.
     Setan dan pengikutnya menyamar seperti domba di tengah-tengah serigala dalam komunitas kekristenan (Mat. 7: 15). Demi mensukseskan program kesesatan mereka, maka mereka mengunakan nama Yesus Kristus disertai mujizat-mujizat, tanda-tanda yang dashyat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mat. 24: 24).
       Anda yang ingin kaya, ada gereja yang selalu menawarkan berkat; Anda yang ingin kesembuhan, ada gereja yang menawarkan minyak urapan; Anda yang takut Setan, ada gereja yang menawarkan usir setan; Anda yang senang dengan musik duniawi, banyak gereja yang bernyanyi secara duniawi dengan kata-kata rohani (lihat tulisan saya, Musik Surgawi); Anda yang suka fasion show, ada juga gereja yang selalu menampilkan fasion show dalam kebaktian-kebaktian mereka. Intinya ialah orang-orang kristen duniawi mencari Tuhan hanya untuk memuaskan keinginan hati bukan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Mari kita kupas tuntas satu persatu mengenai penyimpangan dalam gerakan Karismatik berdasarkan Alkitab.
BAHASA ROH
    Gerakan Karismatiklah yang mempopulerkan bahasa Roh saat ini, kebanyakkan dari mereka yang berbahasa roh adalah hamba-hamba Tuhan yang menyebut dirinya “yang diurapi.” Mereka beranggapan bahwa karunia berbahasa Roh adalah bukti kebangkitan gereja dan bukti bahwa Tuhan sungguh-sungguh ingin memakai orang yang berbahasa Roh, tetapi benarkah demikian yang diajarkan Alkitab?
      Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa manusia diberikan karunia bahasa Roh (1Kor. 14:2), manusia hanya diberikan karunia bahasa lidah (lihat Alkitab bahasa yunani; kata glossai artinya kata-kata lidah. Untuk lebih jelas lagi, Anda bisa mengikuti kelas Dance Suat Bible Class) oleh Roh Kudus (1 kor. 14:22).
     Gerakan Karismatik mengklasifikasikan bahasa Roh berdasarkan 1 Kor. 13:1, sehingga bahasa Roh gerakan Karismatik adalah ocehan yang indah, yang dibuat-buat bahkan dihafal seperti mantra. Gliddy glup gloopy nibby nabby noppy la la la lolo. Sabba sibby nooby abba nabba le le lo lo. Tooby ooby walla nobby abba nabba, kata-kata dari suku kata yang tidak memiliki arti apa-apa itulah yang sering diucapkan dalam bahasa Roh gerakan Karismatik.
    Alkitab tidak pernah mengajurkan orang berbahasa Roh ala gerakan Karismatik, sebaliknya Lucifer si Malaikat teranglah dalang dari kekacauan, kesurupan, dan ekstase dalam kepenuhan Roh ala gerakan Karismatik (1 Kor.13: 1, Kolose 2: 18). Kekacauan, kesurupan serta ekstase bukanlah cerminan dari kuasa Allah, karena Allah tidak menghendaki kekacauan (1 Kor. 14: 33), Allah ingin segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan teratur ( 1 Kor. 14: 40) berdasarkan pada pengertian yang benar ( Roma 12:2, Ef. 5:17).
     Karunia bahasa lidah yang dituliskan dalam Alkitab sangat berhubungan erat dengan proses pewahyuan lisan (1 Kor. 13: 8-13). Pada hari pentakosta rasul-rasul secara supranatural diberikan karunia bahasa lidah oleh Roh Kudus sehingga tanpa mengikuti kursus bahasa, mereka dapat berbicara dengan dialek orang-orang asing yang hadir di Yerusalem pada saat itu. Rasul-rasul yang berbicara dalam dialek bangsa-bangsa asing pada waktu tidak dalam kondisi mabuk (Kis. 2: 14-15), tidak seperti yang selalu dipertunjukkan gerakan Karismatik saat ini, yang selalu mabuk, kacau dan ekstase.
   Tujuan dari Roh Kudus memberikan karunia bahasa lidah secara supranatural kepada para Rasul pada hari pentakosta ialah supaya rasul-rasul dapat menyampaikan pesan Injil kepada orang-orang asing yang tidak memahami bahasa Ibrani pada waktu itu (Kis. 2: 8) dalam bahasa mereka masing-masing. Tercatat dalam Alkitab bahwa pada hari pentakosta banyak orang percaya pada Injil dan diselamatkan.
        Selanjutnya karunia bahasa lidah yang diberikan secara supranatural oleh Roh Kudus kepada seseorang ialah untuk menyampaikan wahyu lisan kepada jemaat setempat, tujuannya untuk membangun iman jemaat pada masa para rasul (karena pada waktu itu belum ada firman tertulis secara utuh seperti sekarang, maka Allah mengunakan bahasa lidah sebagai firman lisanNya), oleh sebab itu apabila ada orang yang berbahasa lidah maka harus juga bisa menafsirkannya (1 Kor. 14: 13).
       Selain itu juga, karunia bahasa lidah merupakan bentuk pernyataan Allah kepada orang Yahudi dan non-Yahudi yang tidak percaya, bahwa Injil adalah milik semua bangsa dan semua bangsa berhak mendapatkan karunia keselamatan bukan lagi milik orang Yahudi secara khusus. “Karena itu KARUNIA BAHASA LIDAH ADALAH TANDA, bukan untuk orang yang beriman, tetapi UNTUK ORANG YANG TIDAK BERIMAN….”(1Kor. 14:22). Tujuan karunia bahasa lidah yang tercatat dalam Alkitab sangat berbeda dengan BAHASA ROH ALA KARISMATIK yang tidak ada tujuan, manifestasinya penuh kekacauan, ekstase, kata-kata yang diucapkan tidak berarti apa-apa dan yang paling mengerikan adalah memutar-balikkan firman, bahwa BAHASA ROH ialah UNTUK ORANG BERIMAN.
     Karunia bahasa lidah yang tercatat dalam Alkitab tidak permanen, hanya diberikan kepada jemaat mula-mula pada zaman rasul-rasul (1 Kor. 13: 8-10), oleh karena hanya rasul-rasullah yang diberikan otoritas untuk menyatakan dan membuktikan kebenaran isi dari bahasa lidah yang diucapkan sebagai wahyu dari Allah (karena rasul-rasul adalah pemegang otoritas wahyu lisan) 2 Kor. 12: 12.
      Sejarah memberikan konfirmasi bahwa karunia bahasa lidah merupakan cara Roh kudus berbicara Injil di dalam semua bangsa, tujuannya untuk menyatakan bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa dan milik semua bangsa di dunia. Dan karunia bahasa lidah sudah berakhir seturut dengan wafatnya pemegang otoritas tertinggi wahyu lisan yakni para rasul. Sekarang Roh Kudus mengunakan wahyu tertulis yakni Alkitab untuk menyatakan Injil kepada semua bangsa di dunia. Oleh sebab itulah Alkitab sudah diterjemahkan dalam semua bahasa nasional di dunia bahkan sudah dalam bahasa suku.
     Bila karunia bahasa lidah dalam Alkitab digunakan Roh Kudus untuk menyatakan Injil di dalam semua bangsa di dunia, maka karunia bahasa Roh ala gerakan Karismatik ialah cara seseorang (bisa juga Setan) mengsugesti diri untuk mengalami pemulihan jiwa secara psikologi bukan secara rohani, sebab itu tidak jarang orang yang berbahasa roh ala gerakan Karismatik seperti orang mabuk dan ekstase. Waspadalah jangan percaya kepada setiap roh (2 Kor. 11:3-4), tapi ujilah roh-roh itu (1 Yoh. 4:1).
      Pada zaman para rasul setiap orang percaya dianjurkan untuk mengejar karunia-karunia rohani termasuk bahasa lidah dan nubuat (1 Kor.14: 22). Maka PADA MASA KITA SEKARANG DIANJURKAN UNTUK MENGEJAR IMAN, PENGHARAPAN DAN KASIH, tidak lagi dianjurkan untuk mengejar wahyu lisan dalam bentuk apapun termasuk bahasa lidah dan nubuat, karena Alkitab sudah menjadi firman Allah satu-satunya yang absolut yang tidak boleh ditambah atau dikurangi (wahyu 22:18-19).
     Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir, bahasa lidah akan berhenti; pengetahuan akan lenyap (1 Kor. 13: 8). Mari kita analisa frasa bahasa lidah akan berhenti dalam tata bahasa yunani (yunani eite glossai pausontai). Kata pausantai merupakan bentuk orang ketiga jamak, future, middle, deponen indicative dari kata pauw( Wesley J. Perschbacher, The New Analytical Greek Lexicon, hal., 317) yang berarti akan berhenti sendiri (walaupun dalam tata bahasa yunani middle selalu bermakna pasif namun karena dalam bentuk deponent verb maka berfungsi aktif, sedangkan indicative mempresentasikan suatu realita nyata).
      Kata pausantai (itu {bahasa lidah} akan berhenti sendiri) menjelaskan bahwa bahasa lidah akan berhenti dengan sendiri secara otomatis bila telah mencapai tujuannya .Oleh karena semua bangsa sudah mendengarkan dan memiliki Injil sebagai karunia keselamatan dari Allah melalui Alkitab, maka tujuan dari karunia bahasa lidah telah tercapai. Berarti sekarang secara otomatis bahasa lidah tidak lagi digunakan Allah untuk menyatakan wahyuNya, sebaliknya Setan dan pengikutnyalah yang mengunakan untuk menyesatkan manusia sekarang.
    G F Rendal seorang bekas pengikut gerakan Karismatik memberikan kesaksian dan pernyataan dalam bukunya I Speak in Tangues More Than You All, bahwa bahasa Roh ala gerakan Karismatik adalah kesalahan dan kesesatan dalam memahami pewahyuan Allah. Oleh karena itu, saya dengan penuh kasih menyarankan saudara-saudari yang berbahasa Roh dan yang mengajarkan bahasa Roh dalam gereja ala gerakan Karismatik untuk bertobat dan kembali kepada kebenaran Alkitab sebagai otoritas tertinggi dari wahyu Allah saat ini. Bertobatlah sebelum terlambat!
JANGANLAH KAMU MEMBIARKAN KEMENANGANMU DIGAGALKAN OLEH ORANG YANG PURA-PURA MERENDAHKAN DIRI DAN BERIBADAH KEPADA MALAIKAT, SERTA BERKANJANG PADA PENGLIHATAN-PENGLIHATAN DAN TANPA ALASAN MEMBESAR-BESARKAN DIRI OLEH PIKIRANNYA YANG DUNIAWI. KOLOSE 2: 18. (Tulisan selanjutnya mengupas mengenai Setan Usir Setan Mengunakan nama Yesus ala Gerakan Karismatik).





Tidak ada komentar: