Artikel berjudul ‘Tragedi Teologi Sukses’
mendapat tanggapan, baik yang mendukung maupun yang menyanggah, dan
dari tanggapan itu ada beberapa yang berseberangan yang berasal dari
lingkaran dekat penginjil tersebut.
Seorang
tokoh di kota Semarang yang dekat dengan penginjil itu (penginjil itu
berasal dari Semarang) mengungkapkan bahwa memang penginjil itu dikenal
sebagai sering membawakan nubuatan-nubuatan aneh yang berpusat pada diri
dan keluarganya sendiri tapi banyak yang tertarik dan isteri penginjil
itu pernah bersaksi ada banyak yang memberikan persembahan bahkan sampai
1M. Seorang pendeta yang banyak tahu praktek penginjil itu menyebutkan
bahwa memang penginjil itu sering melakukan ‘Prophetic Trickery’ (bisa diartikan ‘Nubuatan Akal-Akalan’) dan pendeta itu memandang musibah sekitar penginjil itu sebagai peringatan Tuhan!
Seorang
teman dekat penginjil itu menyebutkan bahwa penginjil itu bersaksi
bahwa peristiwa itu mujizat Tuhan karena ia sekarang sehat walafiat dan
bahkan bangga karena kerugian mobil Mercedesnya yang hancur sudah
dibayar asuransi dengan mobil seri E tipe terbaru. Dan ketika ditanya
bagaimana dengan menantunya yang meninggal, dengan enteng ia menjawab
bahwa telah dinubuatkan bahwa menantu itu dipanggil Tuhan karena kalau
masih hidup ia akan menghadapi masalah besar yang tidak tertanggung
hidupnya. Menarik untuk menyimak perilaku penginjil itu bahwa untuk
menghibur kedua anak almarhumah yang meninggal katanya mereka sudah
berhubungan dengan ibunya (spiritisme?) dan mendapat nubuatan hiburan
bahwa si ibu sekarang sudah senang tinggal di rumah besar di surga!
Seorang penginjil wanita yang dekat dengan pelayanan penginjil itu
menyebutkan bahwa anak sipenginjil (yang juga jadi penginjil) yang
terlibat penggelapan dana tentara, memperoleh sukses bisa membangun
rumah mewah dan mendapat proyek besar karena ada ‘deal’ dengan Tuhan.
Kalau
diamati, nubuatan akal-akalan semacam ini sudah menjadi bisnis
penginjil yang tidak beda dengan praktek bisnis ramalan perdukunan yang
menyenangkan telinga. Bila orang pergi kedukun atau ke gunung Kawi biasa
yang diminta adalah sukses kekayaan dan jabatan atau lainnya, tetapi
biasanya ada tumbal (sebagai deal) yang dikorbankan. Ada pabrik
rokok yang maju berkat ramalan gunung Kawi tetapi keluarganya berantakan
bahkan ada anaknya yang mengalami kecelakaan mobil terguling, beberapa
pemilik kebon apel di kota Batu sukses tetapi mengorbankan anak yang
menjadi gila atau mati. Yang jelas dalam kasus penginjil di atas,
sehatnya sipenginjil dan kembalinya mobil mewah yang malah lebih baru
tipenya, bahkan anaknya yang beroleh sukses bisa membangun rumah mewah
dan mendapat proyek besar itu dianggap sebagai mujizat berkat Tuhan,
tetapi dengan enteng menganggap kematian menantu sebagai sudah
dinubuatkan, kematian yang akan menimbulkan trauma kepada ibunya yang
mengandungnya dan kedua anak almarhumah yang masih remaja. Jelas pula
kesaksian bahwa ‘tuhan bisa dengan mudah diajak dialog dan didengar
suaranya’ itu adalah ‘tuhan’ yang sama sekali membutakan hati dan tidak
menyadarkan orang akan jerat dan bahaya ber-KKN dengan tentara! Dan
‘deal’ apaan dengan ‘tuhan’ apaan yang mengorbankan nyawa isteri?
Nubuatan akal-akalan yang berkaitan dengan kematian bisa kita lihat dari praktek Oral Roberts
yang ketika membangun ‘City of Faith’nya yang kekurangan dana 8 juta
dolar kemudian menubuatkan bahwa kalau tidak terpenuhi ia akan dipanggil
Tuhan (alias mati). Dana tidak juga terkumpul dan akhirnya ada
pengusaha non-kristen yang kasihan dan menyumbang untuk pembangunan itu.
Nubuatan bukan saja akal-akalan tetapi sudah menjadi bisnis untuk
mencapai tujuan sukses seperti dalam perdukunan, dan ini dikejar tanpa
sadar bahwa tujuan itu sering mengorbankan kehidupan kekeluargaan.
(Bandingkan sukses Jim Bakker yang akhirnya mengorbankan keluarga (isteri minta cerai), harta kekayaannya, dan masuk penjara).
Benny Hinn adalah penginjil yang terkenal dengan ‘prophetic trickerynya.’
Pada tahun 1989 ia menubuatkan Fidel Castro akan meninggal pada tahun
1990-an, pada tahun yang sama ia menubuatkan bahwa pada tahun 1995
komunitas Homo di Amerika akan dihancurkan Tuhan, ia juga menubuatkan
tahun 1990-an gempa bumi besar akan menimpa pantai timur Amerika. Hinn
termasuk penginjil yang menubuatkan bahwa pengangkatan jemaat akan
terjadi tahun 1992, dan ketika nubuatan itu tidak jadi diramalkan pada
tahun 1997 bahwa dalam waktu dua tahun Tuhan Yesus akan datang kembali
dan pada tahun 2000 akan muncul secara fisik dibanyak gereja. Petinju
Evander Holyfield pernah ‘disembuhkan secara mujizat’ oleh Hinn dari
penyakit jantung sehingga petinju itu menyumbang 25.000 dolar kekocek
Hinn, namun kemudian ketahuan dari diagnosa dokter yang biasa memeriksa
kesehatan para petinju dikemukakan fakta bahwa Holyfield tidak mempunyai
track record penyakit jantung (penyakit jantung adalah penyakit yang
terbentuk dalam waktu lama dan bukan karena penularan seketika). Hinn
juga mengajarkan ajaran bahwa manusia adalah ‘little gods’!
Yang menarik untuk dilihat adalah bahwa sekalipun para penginjil di atas mengajarkan ‘tuhan,’ tuhan perdukunan yang menjanjikan penonjolan diri dan berkat materi, jelas berbeda dengan ‘Tuhan’
Alkitab yang mengajarkan kita untuk bertobat dan menjadi berkat bagi
sesama kita, dan sekalipun nubuatan akal-akalan yang disampaikan tidak
beda dengan ramalan perdukunan yang menyenangkan telinga dan hati
pendengar dan para pendengarnya sering tertipu, selalu akan ada jemaat
yang berkumpul sekitar ‘para penginjil’ itu dan mendengarkan ‘bualan’
mereka. Rasul Paulus mengingatkan bahwa:
“Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari
kebenaran dan membukanya bagi dongeng.” (2 Timotius 4:3-4)
Nabi
Yeremia banyak berhadapan dengan para nabi palsu yang sering melakukan
nubuatan akal-akalan di zamannya dan berkali-kali mengingatkan umat:
“Janganlah
dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya
memberi harapan yang sia-sia kepada kamu, dan hanya mengungkapkan
penglihatan rekaan hatinya sendiri bukan apa yang datang dari mulut
TUHAN. ... Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan
mimpi-mimpi dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya
dan menyesatkan umat-Ku dengan dustanya dan dengan bualnya” (Yeremia 23:16,32).
Memang
tidak mungkin mengingatkan penginjil yang sudah sudah menjadi tokoh
’kultus’ dan terkenal dan didukung massa yang banyak, kecuali hanya
didoakan dan berharap Roh Kudus sendiri yang menyadarkan mereka agar
mereka tidak menyesatkan lebih banyak orang lagi. Tetapi, setidaknya
kita masih bisa mengingatkan para jemaat yang terpengaruh praktek
nubuatan akal-akalan itu agar mereka tidak terkecoh lebih lanjut dan
kembali kepada ajaran firman Tuhan Alkitab. Bila kita diam, kita ikut
bersalah menjerumuskan lebih banyak orang ke dalam kesesatan demikian.
Rasul Paulus melanjutkan nasehatnya:
“Tetapi
kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah
pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (2 Timotius 4:5).
“Beritakanlah
firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa
yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesadaran dan
pengajaran.” (2 Timotius 4:2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar